Dinsdag 19 Maart 2013

Program Sarjana (S-1) Reguler Program Sarjana (S1) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian


Program Sarjana (S-1) Reguler Program Sarjana (S1) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dipersiapkan untuk mencetak Sarjana Pertanian dengan penekanan pada segi sosial ekonomi pertanian. Lama pendidikan adalah 4 tahun yang terbagi atas 8 semestar termasuk didalamnya praktek Kerja Lapangan, Seminar, Skripsi dan KKN. Program S1 dijadwalkan sekurang- kurangnya 8 (delapan) semester dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Beban studi Program S1 adalah 144-160 SKS. Untuk 4 semester pertama kurikulumnya sama dengan kurikulum jurusan lain di Fakultas Pertanian UGM, sedangkan kurikulum 4 semester berikutnya banyak mata ajaran di lingkungan Sosial Ekonomi Pertanian. Secara rinci mata kuliah keahlian yang dikembangkan di Jurusan soaial Ekonomi Pertanian dapat dilihat pada attachment. S-1 Swadaya/Eksetensi Penyuluhan dan
Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian UGM, khususnya Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dibantu oleh fakultas-fakultas lain di lingkungan UGM mendirikan Program Sarjana Swadaya/ Ekstensi PKP. Program Swadaya PKP antara lain bertujuan untuk (1) menghasilkan tenaga penggerak pembangunan pertanian dan penyuluhan profesional berbekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan agribisnis, (2) menghasilkan tenaga profesional dalam mengembangkan masyarakat (community organizer) dan (3) menghasilkan tenaga profesional yang mampu berperan sebagai manajer komunikasi (communication manager). Sasaran Program Swadaya PKP adalah (1) untuk memenuhi kebutuhan jumlah tenaga profesional di bidang pembangunan pertanian terutama penyuluhan dan komunikasi pertanian di era globalisasi dan (2) menyediakan jalur pendidikan sarjana bagi lulusan sarjana muda dan D-3 lingkup pertanian dari PTN atau PTS terakreditasi, serta mahasiswa program S-1 PTN atau PTS terakreditasi yang telah menempuh studi minimal 110 SKS. Alumni Program Swadaya PKP angkatan 1 (2001/2002) yang berhasil lulus dua tahun, diantaranya telah bekerja di berbagai instansi: bank, departemen pertanian, depertemen kehutanan, swasta, universitas serta menempuh studi lanjut S-2. Informasi lebih lengkap tentang Program Swadaya PKP dapat diakses pada alamat sbb Sdr. Herwien, Suraharjo, atau Syahrullah (aa_rul96@yahoo.com)
Gedung Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian UGM
Lantai 1 Sayap Selatan
Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281 Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Pengembangan pendidikan ilmu-ilmu terapan di bidang agribisnis dilakukan oleh Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dengan membuka Program Magister Manajemen Agribisnis (MMA) sejak tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIkti No. 208/DIKTI/ Kep/1999 tertanggal 6 Mei 1999. Program studi MMA mempunyai ciri khusus
yaitu menawarkan mata kuliah menajemen secara umum disertai mata kuliah khusus berkaitan dengan manajemen takonologi budidaya dan pengolahan komoditas pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, perternakan dan kehutanan). Program studi MMA diselenggarakan dengan sistem triwulan (semester yang dipadatkan) melalui 45 SKS teridiri atas kegiatan pengajaran di kelas secara terus menerus selama 4 triwulan dan ditutup dengan studi kasus di salah satu perusahaan agribisnis selama 2 bulan. Program ini selain diikuti oleh lulusan baru S1 (fresh graduate) juga diikuti oleh praktisi bisnis dan pemerintahan dari BRI, BULOG, BKKBN dan Dinas-Dinas di Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Alumni Program MMA tersebar di berbagai bidang dan profesi dan menempati berbagai jabatan penting seperti GM pabrik gula, kepala pabrik alkohol spiritus, pimpinan instansi pemerintah/kepala dinas, pimpinan perbankan, dosen, staf eksekutif perusahaan agribisnis, dll. Informasi lebih lengkap tentang Program MMA dapat dilihat pada leaflet program MMA atau kontak langsung pada alamat sbb Sdr. Esti, Andi, atau Fuad
Gedung Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian UGM
Lantai 2-3 Sayap Selatan
Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
Tel. (0274) 555675, 516656
Fax. (0274) 555676 E-mail: mma@ugm.ac.id S2 dan S3 Ekonomi Pertanian Program Studi Ekonomi Pertanian mengembangkan ilmu ekonomi pertanian baik dari segi mikro dan bisnis yang berhubungan dengan manajemen usahatani, agribisnis, pemasaran dan ekonomi sumberdaya, maupun dari segi makro yang berhubungan dengan pembangunan pertanian. Program S2 Ekonomi Pertanian mengembangkan 6 (enam) minat studi yang terdiri dari: 1. Manajemen Usahatani 2. Pemasaran Pertanian 3. Pembangunan Pertanian 4. Manajemen Agribisnis 5. Ekonomi Sumberdaya Pertanian 6. Penyuluhan Pembangunan Penyelesaian studi Program S2 Studi Ekonomi Pertanian ditentukan dengan beban studi 40-50 SKS termasuk thesis 8-12 SKS. Guna mendukung program S2 Ekonomi Pertanian, 12 orang tenaga pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian ditunjuk sebagai tenaga pengajar di program tersebut. Program S3/Doktor Ekonomi Pertanian yang merupakan program terstruktur telah dimulai semenjak tahun ajaran 1995/1996. Dalam mendukung program tersebut, 5 orang tenaga pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian ditunjuk untuk menangani program tersebut.

Sosial Ekonomi Pertanian


1. Agribisnis Prodi agribisnis mempelajari bidang bisnis dengan manajemen usahatani, agribisnis, pemasaran dan ekonomi sumberdaya, maupun dari segi makro yang berhubungan dengan pembangunan pertanian. Studi Agribisnis ditekankan pada pengusaan hard dan soft skill di bidang ekonomi pemasaran yang nantinya dapat membangun sektor bisnis pertanian. Mempelajari perhitungan ekonomi secara spesifik, supaya mempu bergerakdi bidang ekonomi, khususnya pertanian. Peluang Kerja Lulusan Agribisnis Hampir setiap perusahaan industri dan perkebunan dapat menerima lulusan Agribisnis. Dengan kemampuan sistem pemasaran dan perhitungan ekonomi keuangan,lulusan Agribisnis mempunyai peluang lebih banyak masuk di dunia perbankan. Sarjana Agribisnis yang kompeten juga dibutuhkan sebagai konsultan pemasaran produk pertanian.
2. Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian Program Swadaya PKP antara lain bertujuan untuk menghasilkan tenaga penggerak pembangunan pertanian dan
penyuluhan profesional berbekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kemajuan IPTEK pertanian dan agribisnis. Dibekali ilmu sosial masyarakat sebagaibekalpenyuluh danilmu komunikasi sebagai hard skill untuk memasuki dunia kerja sebagai komunikator yang ahli. Peluang Kerja Lulusan PKP
Di bidang penyluhan,lulusan PKP dapat masukdi lembaga-lembaga pemerintah atau perkebunnan sebagai sarjana tenaga ahli di pertanian. Sebagai penyuluh pertanian, pengawas lapangan
perkebunan. Bekerja di lingkungan sosial masyarakat petani sebagai inovator dan penyalur informasi. Di bidang komunikasi lulusan PKP dapat masuk di perusahaan media massa televisi, radio dan media cetak. Bekal ilmu komunikasi dimiliki oleh lulusan PKP sehingga dapat diaplikasikan dimedia- media komunikasi.

Selayang Pandang UGM

Anaphalis Javanica
Ilustrasi ugm Gajah Mada adalah seorang negarawan
besar yang hidup di jaman kerajaan
Majapahit beberapa abad yang lalu.
Jabatannya adalah maha patih. Karena
prestasinya yang sangat gemilang itu,
namanya diabadikan sebagai nama universitas yang sangat terkenal di
Jogjakarta, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM). UGM didirikan dengan tujuan utama untuk
memberi pendidikan, penelitian dan
pengajaran serta pengabdian kepada
masyarakat yang tertuang dalam bentuk
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sejarah UGM UGM dulunya adalah merupakan
penggabungan dari berbagai balai
pendidikan tinggi yang ada di Jogjakarta,
Klaten dan Surakarta. Waktu pertama kali
didirikan pada tahun 1946 belum
menggunakan nama universitas. Tapi bernama Balai Perguruan Tinggi Gajah
Mada. Pada waktu itu fakultas yang ada
adalah teknik, kedokteran, pertanian,
hukum, sastra dan kedokteran hewan. Pada tahun 1948 ada penyerbuan
Belanda ke Kota Jogjakarta. Maka balai
perguruan tinggi ini terpaksa tutup karena
semua dosen dan mahasiswanya memilih
berjuang mengangkat senjata. Namun
meski ditutup dan tidak ada proses belajar mengajar, semua peralatan perkuliahan
tetap dipelihara dengan baik oleh para
mahasiswa. Kemudian setelah keadaan aman dan
bangsa Indonesia mendapat
kedaulatannya kembali sebagai negara
merdeka, Balai Perguruan Tinggi Gajah
Mada beroperasi kembali dan
menggunakan nama Universitas Gajah Mada atau lebih populer dengan sebutan
UGM. Pusat Kegiatan Mahasiswa UGM Pusat kegiatan mahasiswa UGM berada di
gelanggang mahasiswa yang dibangun
pada tahun 1970. Antara tahun 1980
hingga 1990, tempat ini digunakan
sebagai kantor sekretariat yang bernama
Unit Kegiatan Mahasiswa. Kegiatan yang sering dilakukan di tempat ini adalah
olahraga, kesenian dan kerohanian. Kemudian mulai tahun 1990, senat
mahasiswa UGM juga berkantor di tempat
ini, berdampingan dengan organisasi
pencinta alam dan kegiatan pers
mahasiswa yang rajin menerbitkan
majalah bernama Balairung. Pada tanggal 31 Maret didirikan kegiatan
mahasiswa UGM yang baru untuk pecinta
forografi yang sekarang lebih dikenal
dengan sebutan UFO. Ruang yang
digunakan berdekatan dengan ruang
kegiatan Pramuka yang telah berdiri sejak tahun 1981. Prestasi UGM Sebagai salah satu lembaga pendidikan
tinggi tertua di Indonesia, UGM terus dan
selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas pendidikannya. Untuk itu tidak
mengherankan bila banyak prestasi yang
ditorehkan oleh universitas yang sering mendapat sebutan kampus biru ini. Salah satu prestasi satu prestasi yang
sangat membaggakan bagi dunia
pendidikan di Indonesia adalah ketika
pada tahun 2008 UGM meraih peringkat
ke 316 pada Times Higher Education
Supplement World University Ranking. Ini menunjukan bila UGM sudah mendapat
pengakuan dari dunia sebagai perguruan
tinggi atau universitas yang sistem
pendidikannya sesuai dengan standar
internasional.

PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

Anaphalis Javanica
 Latar Belakang Menghilang dan melambungnya harga pupuk kimia seperti Urea, TSP dan KCl dan obat- obatan kimia dipasaran selalu terjadi setiap musim tanam seperti saat ini, sehingga membuat kita untuk berfikir ulang akan penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia. Menyimak perkembangan praktek pertanian masa lalu, praktek penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang ternyata menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah. Demikian juga halnya dengan dampak negatip dari penggunaan pestisida ini mulai meresahkan masyarakat, antara lain berupa pencemaran air, tanah, dan hasil pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunya keanekaragaman
hayati. Penggunaan obat-obatan kimia dalam kurun yang panjang, akan berdampak pada kepunahan musuh alami hama dan penyakit, dan
kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah. Bahkan saat ini residu pestisida akan menjadi faktor penentu daya saing produk-produk pertanian yang akan memasuki pasar global. Oleh karena itu perlu dicari pupuk dan obat-obatan yang ramah lingkungan, sehingga aman dan tidak menjamin kelestarian sumber daya lahan kita. Pada awal tahun 2000, para pakar pertanian ramai membahas mengenai konsep pertanian sehat. Namun para petani sebagai pelakunya tidak tahu apa yang harus dikerjakan untuk mencapai pertanian sehat tersebut. Pertanian sehat pada prinsipnya adalah sistem pertanian yang dapat mempertahankan keberlanjutan kesuburan dan produktivitas tanah, menciptakan konservasi tanah dan mengurangi degradasi tanah. Konsep pertanian sehat Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, barang, atau bahan baku energi serta mengelola lingkungan hidupnya
melalui pemanfaatan sumber daya hayati. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman (bahasa Inggris: crop cultivation) atau pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan lanjut produk, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Dimulainya pertanian adalah revolusi dalam masa Neolitikum dan menjadi tahap penting yang mendorong terbentuknya peradaban manusia, karena pemeliharaan hewan dan tanaman menyediakan cadangan pangan yang memungkinkan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks. Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. Prinsip sistem pertanian sehat ini meliputi : (1) memproduksi bahan makanan yang berkualitas tinggi (bebas dari senyawa / polutan anorganik racun) dalam jumlah yang cukup, (2) memperbaiki dan mendukung siklus biologis dalam usaha tani dengan memanfaatkan mikrobia, flora dan fauna tanah serta tumbuhan dan tanaman, (3) mengelola dan meningkatkan
kelestarian kesuburan tanah, (4) meminimalkan segala bentuk kerusakan dan polusi dalam tanah, serta (5) memanfaatkan dan menghasilkan produk pertanian organik yang mudah dirombak dari sumber yang dapat didaur ulang Berbagai istilah yang sering kita dengar dalam mewujudkan pertanian sehat antara lain seperti pertanian ramah lingkungan dan pertanian selaras dengan alam yang pada prinsipnya sama, yaitu suatu sistem budidaya pertanian sehat dengan masukan rendah yang akan menjamin keberlanjutan usaha pertanian. Sistem pertanian ini bukan merupakan sistem usahatani tradisional yang stagnan tanpa masukan input dari luar, melainkan dengan menggunakan input luar secara arif mendasarkan pada produktivitas tinggi jangka panjang dengan pertimbangan sosio- ekonomi, budaya dan pemeliharaan sumber daya alam serta lingkungan secara lestari. Upaya-upaya strategis dalam menciptakan pertanian sehat ramah lingkungan dapat dilakukan antara lain melalui: (1) Penerapan pola pertanian organik ramah lingkungan dalam menjaga kesuburan tanah; dan (2) Penerapan
konsep pengendalian hama terpadu. Pertanian Ramah lingkungan Salah satu kunci terciptanya pertanian sehat adalah tersedianya tanah yang sehat, sehingga akan menghasilkan pangan yang sehat yang pada gilirannya akan menghasilkan manusia yang sehat pula. Sementara tanah yang sehat adalah tanah subur yang produktif, yaitu yang mampu menyangga bagi pertumbuhan tanaman dan bebas dari berbagai pencemar. Untuk itu keberadaan bahan organik penting untuk penyediaan hara dan untuk mempertahankan struktur tanah. Sistem pertanian organik ini dapat menjamin keberlanjutan usaha pertanian mengingat sistem usaha ini mapu menjamin kelestarian kesuburan dan lingkungannya. Salah
satu upaya dalam memelihara kesuburan tanah yaitu dengan penggunaan pupuk organik, yang mempunyai kelebihan tidak hanya meningkatkan kesuburan kimia tanah, namun juga kesuburan fisik (struktur labih baik) dan biologi tanah serta mengandung senyawa pengatur tumbuh. Atau dengan kata lain penggunaan pupuk organik tidak sekedar mampu memperbaiki kesuburan saja, namun akan menyehatkan tanah, sehingga akan menjamin terhadap kesehatan tanaman dan hasilnya, serta akan menyehatkan manusia yang mengkomsumsinya.
Dalam praktek penerapan sistem pertanian organik sekarang ini, masalah utama yang sering timbul di lapangan adalah sumber bahan organik yang dapat digunakan. Untuk itu kita harus mencari sumber bahan organik potensial setempat, yang tersedia dan mempunyai hara tinggi. Misalnya dari: sisa dan kotoran hewan (pupuk kandang), sisa tanaman, pupuk hijau, sampah kota, limbah industri, dan kompos. Dalam praktek pertanian organik secara murni, pemupukan organik secara penuh memang sangatlah sulit, karena jumlah unsur hara yang dikandung dalam bahan organik memang relatif rendah, sehingga memerlukan bahan yang relatif banyak. Oleh karena itu selain pupuk organik, penggunaan pupuk anorganik masih dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan hara. Praktek penggunaan variasi pupuk organik dengan anorganik ini, sering kita sebut sebagai semi-organik. Pupuk hayati Dalam rangka mewujudkan pertanian sehat dapat dilakukan dengan memperbaiki dan mendukung siklus biologis dalam usaha tani dengan memanfaatkan mikrobia, flora dan fauna tanah serta tumbuhan dan tanaman. Misalnya pada tanaman kacang-kacangan mempunyai potensi untuk berswasembada hara nitrogen, melaui aktivitas bakteri rizobium. Nitrogen yang digunakan berasal dari udara, dan melalui aktivitas bakteri risobium, maka mampu menambat nitrogen di udara untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman akan mempunyai kemampuan menambat nitogen tersebut jika bakteri rizobium tersebut sudah berada dalam tanah. Untuk tanah tanah yang jarang digunakan untuk budidaya kacang-kacangan umumnya keberadaan bakteri tersebut rendah. Untuk keperluan tersebut perlu adanya pemupukan hayati yang berupa spora dari risobium, yang salah satu nama dagangnya legin. Nitrogen ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah paling banyak, sehingga jika tanaman mampu mempu memenuhi kebutuhan nitrogen sendiri, akan menekan pengeluaran untuk pupuk. Penggunaan legin ini tidak secara terus menerus, jika tanaman telah efektif dalam memfiksasi nitrogen, maka sudah tidak perlu pemupukan legin lagi. Hal ini dapat kita lihat dari banyak sedikitnya bintil akar yang ada. Pupuk hayati legin ini cara penggunaanya cukup mudah, yaitu biji (misal kedelai) kita basahi kemudian kita campur dengan legin, dan langsung kita tanam dilahan. Karena pupuk ini merupakan bahan hidup maka baik penyimpanan maupun penggunaan agar terhindar dari matahari langsung. Disamping bakteri rizobium, penggunaan jamur mycoriza mampu mebantu terhadap penyerapan hara tanah dan air. Penggunaan mycorisa ini telah banyak digunakan pada tanaman kehutanan dan perkebunan, Pengendalian hama terpadu Praktek penggunaan pestisida takterkendali akan berdampak luas, antara lain berupa pencemaran air, tanah, dan hasil pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunya keanekaragaman
hayati. Bahkan saat ini residu pestisida pada hasil akan menjadi faktor penentu daya saing produk- produk pertanian yang akan memasuki pasar global. Oleh karena itu, dalam upaya dengan pengendalian hama dan penyakit, dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida biologi, varietas toleran, maupun penggunaan agensia hayati. Sehingga pengendalian hama terpadu adalah upaya mengendalikan tingkat populasi atau tingkat serangan organisme terhadap
tanaman dengan menggunakan dua atau lebih teknik pengendalian dalam satu kesatuan untuk mencegah atau mengurangi kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup. Konsep pengelolaan hama terpadu ini tidak bertujuan untuk mendapatkan suatu keadaan yang bebas hama, tetapi untuk mengendalikan populasi hama agar kerusakan yang terjadi selalu di bawah ambang ekonomi, lebih mementingkan penekanan hama oleh faktor-faktor alami, misalnya menggunakan musuh alami dan selalu didasari oleh pertimbangan ekologi. Penerapan Pengelolaan hama terpadu secara konsekwen akan mampu menekan penggunaan pestisida kimia sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu pendapatan petani meningkat dan kualitas hasil meningkat sehingga akan memperoleh harga jual yang lebih tinggi. Selain itu lebih bersifat ramah lingkungan, dan mampu menjamin keberlanjutan usaha pertanian. Pestisida Organik, Berbagai upaya dilakukan untuk mengganti pestisida sintetik (kimia), salah satunya
dengan mengembangkan pestisida organik terutama untuk mengatasi masalah hama dan penyakittumbuhan pada tanaman sayuran, buah, dan tanaman pangan. Kita yang berada di daerah tropis sangat memungkinkan untuk mengembangkan pestisida organik, mengingat melimpah sumberkeragaman hayati di negara kita ini. Yang termasuk pestisida organik meliputi pestisida biologi dan pestisida nabati. Pestisida biologi ini bahan aktifnya berupa mikrobia yang digunakan untuk pengendalian hayati. Misalnya Bacillus thuringiensis yang mampu mengendalikan hama jenis ulat. Tricoderma koninggi untuk mengendalikan jamur akar karet dan layu pada cabe. Pestisida nabati sekarang banyak dikembangkan, yaitu pestisida yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan atau produk tumbuhannya. Banyak tanaman yang mempunyai potensi sebagai pestisida nabati baik dari akarnya, batangnya, daunnya, bunganya bahkan buangan (limbah) dari produk yang telah diproses, misalnya limbah pabrik rokok dan jamu. Para peneliti telah banyak menguji tentang efektifitasnya antara lain daun kecubung, daun mimbo, daun serai, daun secang, umbi bawang putih, rimpang lempuyang gajah dan emprit
dan sebagainya. Menyadari praktek pola pembangunan pertanian masa lalu dengan masukan tinggi (penggunaan pupuk kimia dan obat berlebih) ternyata berdampak negatif luas pada kesehatan dan lingkungan,
maka kita perlu mengembangkan pola masukan rendah (low input sustainable agriculture, LISA) dengan penggunaan pupuk organik, pupuk hayati dan obat-obatan organik, yang sehat dan ramah likungan.
Anaphalis Javanica

Saterdag 09 Maart 2013

KUNJUNGAN ke UGM

INFO FAPERTA UGM

Jum'at, 22 februari 2013
KUNJUNGAN STIPER MAROS
KE FAKULTAS PERTANIAN UGM
18 Februari 2013

Pada tanggal 18 Februari  2013  Fakultas Pertanian mendapat kunjungan dari STIPER Maros. Kunjungan ilmiah tersebut dilaksanakan dalam rangka studi banding untuk mendapatakan wawasan sebagai persiapan bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian. Rombongan mahasiswa terdiri dari 31 mahasiswa semester 8 yang didampingi  oleh dua orang dosen pendamping.
Rombongan disambut kedatangannya oleh Koordinator TIM CITRA yang merangkap sebagai Ketua Unit Kerjasama, hubungan Masyarakat, dan Alumni  Fakultas Pertanian UGM , Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc.,  anggota Tim Pencitraan Fakultas Pertanian, serta para Staf Pendidik Fakultas Pertanian UGM serta mahasiswa perwakilan jurusan.
Mahasiswa terlihat antusias mengikuti seluruh kegiataan, pada sesi diskusi salah satu mahasiswa siswa yang bernama  Sakira menanyakan tentang kemungkinan dilakukannya pembinaan dari  Fakultas Pertanian  UGM ke STIPER Maros, maupun kemungkinan dilakukannya kerjasama antara Fakultas Pertanian UGM dengan STIPER Maros.  Setelah acara diskusi di kelas dilanjutkan dengan kunjungan mahasiswa ke Laboratorium, sebanyak 11 oprang mahasiswa Agribisnis dibawa ke Laboratorium Sosial Ekonomi Pertanian, dan 21 mahasiswa agroteknologi dibawa ke Laboratorium Genetika dan Budidaya Jaringan.
Gambar 1. Sambutan dari Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Gambar 2. Pertukaran cinderamata
Gambar 3. Foto bersama antara peserta kunjungan dari STIPER MAROS dan Tim CITRA Fakultas Pertanian UGM